Masuk milis SMA mengingatkan saya ke banyak hal. Banyak kenangan.
Saya tidak akan mengatakan bahwa kenangan itu berguna karena kita bisa menarik pelajaran darinya. Pelajaran apa? Bagaimana menariknya? Kapan kepakainya? Setiap titik di kehidupan ini punya latar, warna dan koordinat yang berbeda. Kenangan dulu kadang malah merusak garis kita sekarang.
Ah, tapi mengenang juga memberikan diri kita ini identitas. Masak sih? Bukannya identitas setiap orang selalu berubah setiap saat di setiap titik. Banyak orang yang sekarang ada di koordinat yang berdekatan dengan kita, tapi punya kenangan masa lalu yang jauh dengan kita. Dan orang-orang yang kita kenang, bukannya sekarang identitas mereka sudah berjauhan dengan kita? Buktinya? Mereka harus kita kenang untuk hadir.
Saya ingin bisa mengenang harapan masa lalu. Tapi apa ada, berapa panjang? Semua harapan lalu itu pendek, selalu berubah. Itu yang harus diubah.
Saya ingin mengenang masa depan. Biar juga ingat masa depanku bukan melulu masa laluku.
Biar aku melihat titik yang menunggu di depan, dan belajar mencapainya.
Biar aku merasakan, mengharapkan, bergidik melihat calon-calon identitasku di masa depan.
Biar anak-anakku punya harapan yang dikenang, dan kenangan yang penuh harap.
Biar aku selalu berkenang ke hari penantian.
No comments:
Post a Comment